
SEJARAH DESA BEKOSO
Desa Bekoso merupakan Desa yang pada masa kolonial Belanda atau pada masa itu sering disebut warga Desa dengan Jaman Gerombolan. Perpindahan penduduk dari satu daerah ke daerah lain adalah hal yang biasa dilakukan dari satu tempat dalam satu pulau maupun pulau yang lain, alasan mendasar kepindahan mereka adalah faktor ekonomi dan faktor keamanan dari setiap warga.
Menurut cerita dari beberapa tetua yang ada di Desa Bekoso, ada dua versi yaitu ada yang menyebutkan asal mula Desa Bekoso adalah anak cabang dari Desa Damit dan ada pula yang menyebutkan asal mulanya adalah pemekaran dari Desa Lempesu, yang sampai saat ini masih belum dapat diketahui kepastian asal mula Desa Bekoso, karena tidak ada dokumen pendukung sebagai catatan sejarah pada masa itu. Desa Bekoso sendiri resmi menjadi Desa pada tahun 1915 dengan kepala Desa Pada jaman dahulu menyebutnya dengan istilah Pembakal bernama Entong/Pray.
Asal mula kalimat Desa Bekoso adalah berawal wilayah dari Sungai Putus (Bekat) keberadaan wilayah tersebut terletak di Desa Olong Pinang hasil Pemekaran dari Desa Bekoso pada tahun 2010. Pemilihan nama Desa Bekoso berdasarkan dari salah satu nama tikungan (telok) disepanjang Daerah Aliran Sungai Kandilo. Mayoritas penduduk yang ada di wilayah Desa Bekoso adalah suku Paser (dayak), seiring perkembangan waktu saat ini wilayah Desa Bekoso masuk dalam Kecamatan Paser Belengkong Kabupaten Paser yang tergabung dalam 15 (Lima Belas) desa yang ada di Kecamatan Paser Belengkong.
Pada Perkembangan Selanjutnya asal mula wilayah Desa Bekoso adalah pemilihan dari nama-nama tikungan sungai (telok) yang ada di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) mulai dari telok Olong Pinang, Telok Kelapa, Telok Bekoso, Telok Datu, Telok Menondok, Tanjung Kerewau, Telok Kedemba, Telok Batu Bura, Loyu Pompang/Tana Mea, Pantai Ara, Loyu Olong Karu, dan Batu Tambun. Yang pada akhirnya Pemilihan nama Desa Bekoso berdasarkan hasil musyawarah bersama dengan tokoh masyarakat, tokoh adat dan warga menyepakati untuk menamai wilayah ini dengan nama Bekoso, dan masuk dalam Kecamatan Paser Belengkong.
Pada Tahun 1915 Desa Bekoso definitif menjadi Desa dan perubahannya pada Tahun 2010 Desa Bekoso dimekarkan menjadi Dua (2) Desa yaitu Desa Bekoso sebagai induk dan Desa Olong Pinang sebagai Desa Baru.
Adapun Nama-nama yang pernah menjabat sebagai Kepala Desa Bekoso diantarnya :
No | Nama | Masa Jabatan | Jabatan |
1 | Entong/Pray | 1915 – 1920 | Kepala Desa |
2 | Jailal | 1920 – 1923 | Kepala Desa |
3 | Tipur | 1923 – 1924 | Pjs Kepala Desa |
4 | Kopral Amat | 1924 – 1935 | Kepala Desa |
5 | Aji Lambat | 1935 – 1936 | Pjs Kepala Desa |
6 | Beban | 1936 – 1937 | Kepala Desa |
7 | Kebuy | 1937 – 1945 | Kepala Desa |
8 | Tengkung | 1945 – 1949 | Kepala Desa |
9 | Janji | 1949 – 1960 | Kepala Desa |
10 | Petar | 1960 – 1961 | Pjs Kepala Desa |
11 | Sengot | 1961 – 1963 | Kepala Desa |
12 | Janji | 1963 – 1981 | Kepala Desa |
13 | Rapiansyah | 1981 – 2007 | Kepala Desa |
14 | H. Yusri | 2007 – 2013 | Kepala Desa |
15 | Taher | 2013 – 2020 | Kepala Desa |
16 | Ahmad Saleh | 2020 – 2021 | Pjs Kepala Desa |
17 | Sahdan Amin | masih Menjabat | Kepala Desa |
A. Sumber Daya Alam Desa
Desa Bekoso masuk dalam Kecamatan Paser Belengkong Kabupaten Paser, dengan luas Wilayah Desa Bekoso sampai saat dengan saat ini + 3.205 Ha yang terdiri dari 7 (Tujuh) Rukun Tetangga (RT) yang merupakan salah satu Desa yang berada di wilayah Kecamatan Paser Belengkong Kabupaten Paser.
Khususnya Pemerintah Kabupaten Paser Kecamatan Paser Belengkong Desa Bekoso memiliki kondisi Geografis sebagai berikut:
- Ketinggian dari Permukaan Laut : 14,6 m/dpl
- Curah hujan rata-rata : 600.000 x 4.500 mm/th
- Topografi (Daerah dataran tinggi) : Perbukitan
- Suhu udara rata-rata : 230C – 300C
Dengan memiliki batas-batas wilayah Desa Bekoso adalah :
Batas |
Desa /kelurahan |
Kecamatan |
Sebelah utara |
Desa Lolo |
Kuaro |
Sebelah selatan |
Desa Suatang Desa Saing Prupuk |
Paser Belengkong Batu Engau |
Sebelah timur |
Desa Olong Pinang |
Paser Belengkong |
Sebelah barat |
Desa Lempesu |
Paser Belengkong |
Serta memiliki orbitasi jarak tempuh dari wilayah Pemerintah Desa adalah:
- Desa ke Kecamatan : 20 Km
- Desa ke Kabupaten : 15 Km
- Desa ke Ibukota Propinsi : 197 Km
Pada umumnya lahan yang berada atau terdapat di Desa Bekoso digunakan secara produktif, karena merupakan lahan yang subur terutama untuk lahan pertanian dan perkebunan jadi hanya sebagian kecil saja yang tidak dimanfaatkan oleh warga, hal ini pula menunjukan bahwa kawasan Desa Bekoso adalah daerah yang memiliki sumber daya alam yang memadai dan siap untuk diolah. Luas lahan wilayah menurut penggunaan sebagaimana terlihat dalam table berikut ini :
Sawah (Ha) |
Darat (Ha) |
|||||||
1/2Teknis |
Tadah |
Tekhnis |
Pemukiman |
Pertanian |
Perkantoran |
Perkebunan |
Kuburan |
|
|
9,5 |
|
743 |
34,25 |
1 |
2.510,5 |
1 |
B. Sumber Daya Manusia
Berdasarkan data yang dimiliki Kantor Pemerintah Desa Bekoso pada awal tahun 2024, jumlah penduduk di Desa Bekoso mencapai 1.892 orang dari 596 KK. Dengan komposisi jumlah penduduk laki-laki sejumlah 1014 orang dan penduduk perempuan sejumlah 878 orang. Adapun jumlah kepadatan penduduk hanya 0,5 jiwa/KM2.
Dari tabel tersebut terlihat bahwa kaum laki-laki lebih banyak dibandingkan kaum perempuan. Hal ini dikarenakan Desa Bekoso merupakan kawasan perkebunan kelapa sawit. Sehingga banyak kaum laki-laki yang datang ke sini sebagai pekerja, bahkan ada juga sampai menetap di sini. Adapun berbagai potensi sumber daya manusia yang dimiliki Desa Bekoso bisa dilihat dari tabel-tabel berikut:
No. |
Kategori |
Jumlah |
1 |
Laki-Laki |
1014 |
2 |
Perempuan |
878 |
3 |
Jumlah Penduduk |
1.892 |
4 |
Jumlah KK |
596 |
5 |
Kepala Keluarga Perempuan |
84 |
6 |
Jumlah KK Miskin |
115 |
7 |
Kepadatan Penduduk (Per KM) |
0,5 |
8 |
Jumlah Penduduk Pendatang |
47 |
9 |
Jumlah Penduduk Pergi |
51 |
a. Jumlah Penduduk Berdasarkan Umur
No. |
Kategori |
Jenis Kelamin |
|
Laki-Laki |
Perempuan |
||
1. |
<1 Tahun |
27 |
22 |
2. |
1-4 Tahun |
62 |
66 |
3. |
5-14 Tahun |
203 |
165 |
4. |
15-39 Tahun |
393 |
351 |
5. |
40-64 Tahun |
287 |
246 |
6. |
65 Tahun ke atas |
42 |
28 |
Dari data diatas bisa disimpulkan jumlah penduduk terbanyak ada di rentang usia produktif antara 15-39 tahun dengan prosentase 39,3% selisih yang lumayan jauh jika dibandingkan dengan rentang usia 65 tahun ke atas yang hanya mencapai 3,7% dan rentang usia 5-14 tahun dengan prosentase 19.5% dari jumlah seluruh penduduk.
b. Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama
Desa Bekoso penduduk mayoritas adalah beragama Islam dengan prosentase 99,3% dan sisanya beragama Kristen dan katolik. Untuk agama Hindu dan Budha belum ada penduduk Bekoso yang memeluk keduanya.
No. |
Agama |
Laki-Laki |
Perempuan |
Jumlah |
1. |
Islam |
1.006 |
873 |
1.879 |
2. |
Kristen |
3 |
2 |
5 |
3. |
Katolik |
5 |
3 |
8 |
4. |
Hindu |
0 |
0 |
0 |
5. |
Budha |
0 |
0 |
0 |
c. Jumlah Penduduk Berdasarkan Suku
Selain dalam segi agama, masyarakat di Desa Amin Jaya juga berasal dari suku-suku yang berbeda. Hal ini dikarenakan Desa Muara Adang II dulunya merupakan daerah transmigrasi, sehingga banyak masyarakat dari daerah lain yang merantau hingga menetap di sini.
No. |
Suku/Etnis |
Laki-Laki |
Perempuan |
Jumlah |
1. |
Paser |
749 |
636 |
1.385 |
2. |
Jawa |
180 |
138 |
318 |
3. |
Banjar |
20 |
33 |
53 |
4. |
Sunda |
6 |
4 |
10 |
5. |
Bugis |
24 |
23 |
47 |
6. |
Batak |
9 |
8 |
17 |
7. |
Madura |
1 |
7 |
8 |
8. |
NTB |
11 |
16 |
27 |
9. |
NTT/Flores |
4 |
4 |
8 |
10. |
Dayak |
3 |
1 |
4 |
11. |
Bajau/Bajo |
5 |
2 |
7 |
12. |
Ambon |
1 |
1 |
2 |
13. |
Bali |
0 |
2 |
2 |
14. |
Kutai |
1 |
3 |
4 |
Prosentase Penduduk Desa Bekoso berdasarkan suku yang tertinggi adalah suku Paser dengan jumlah lebih dari 77% kedua terbanyak adalah suku jawa mencapai 15% dengan mayoritas penduduk dengan suku jawa tinggal di lingkungan RT. 04.
d. Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No. |
Tingkat Pendidikan |
LK |
Pr |
Jumlah |
1. |
Tamat SD Sederajat |
418 |
349 |
767 |
2. |
Tamat SMP Sederajat |
184 |
114 |
298 |
3. |
Tamat SMA Sederajat |
200 |
139 |
339 |
4. |
Tamat D1 |
0 |
0 |
0 |
5. |
Tamat D2 |
5 |
4 |
9 |
6. |
Tamat D3 |
6 |
20 |
26 |
7. |
Tamat S1 |
15 |
31 |
46 |
8. |
Tamat S2 |
0 |
0 |
0 |
9. |
Tamat S3 |
0 |
0 |
0 |
10. |
Tidak Tamat SD |
60 |
92 |
152 |
11. |
Belum/Tidak Sekolah /Masih Sekolah |
126 |
129 |
255 |
Pendidikan adalah salah satu instrumen penting untuk peningkatan kualitas dan kuantitas pendidikan. Di Desa Bekoso masih terdapat 3,17 % perempuan yang belum tamat SD dan 4,86 % laki laki yang belum tamat SD. Sedangkan sedangkan yang menamatkan Akademi dan Perguruan Tinggi sudah mengalami peningkatan sebanyak 1,37 % untuk wanita dan 2,91 % untuk laki-laki
e. Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian Pokok
No. |
Jenis Pekerjaan |
LK |
PR |
Jumlah |
1 |
Belum/Tidak Bekerja |
341 |
276 |
617 |
2 |
Mengurus Rumah Tangga |
0 |
377 |
377 |
3 |
Pelajar/Mahasiswa |
124 |
100 |
224 |
4 |
Pegawai Negeri Sipil |
2 |
2 |
4 |
5 |
Tentara Nasional Indonesia |
0 |
0 |
0 |
6 |
Kepolisian RI |
0 |
0 |
0 |
7 |
Perangkat Desa |
1 |
5 |
6 |
8 |
Karyawan Swasta |
59 |
3 |
62 |
9 |
Karyawan BUMN |
70 |
13 |
83 |
10 |
Karyawan Honorer |
3 |
7 |
10 |
11 |
Pedagang |
5 |
5 |
10 |
12 |
Petani/Pekebun |
302 |
82 |
384 |
13 |
Wiraswasta |
105 |
8 |
113 |
14 |
Dll |
2 |
0 |
2 |
Secara umum mata pencaharian warga masyarakat Desa Bekoso dapat teridentifikasi ke dalam beberapa sektor yaitu pertanian/perkebunan, jasa/perdagangan, industri dan lain-lain. Berdasarkan data yang ada, masyarakat yang bekerja di sektor pertanian berjumlah 384 orang, yang bekerja disektor swasta berjumlah 175 orang, dan bekerja di sektor lain-lain 115 orang. Dengan demikian jumlah penduduk yang mempunyai mata pencaharian berjumlah 674 orang atau sebesar 35,62%.
C. Sumber Daya Pembangunan Desa
Di tengah gejolak ekonomi dunia yang semakin bersaing, desa dituntut untuk tetap konsisten menaikkan angka pertumbuhan ekonomi, guna menjawab masalah peningkatan kesejahteraan rakyat.
Harapan ini tidaklah berlebihan bila melihat capaian pembangunan yang telah berhasil diraih dalam waktu akhir-akhir ini. Adapun sumber daya pembangunan yang dimiliki oleh Desa Bekoso antara lain:
No. |
Uraian Sumber Daya Pembangunan |
Jumlah |
Satuan |
A. |
Aset Prasarana Umum |
|
|
1 |
Jalan Desa |
|
|
2 |
Jembatan Titian |
1 |
Unit |
3 |
Jalan Titian |
636 |
Meter |
4 |
Jalan Usaha Tani |
5.500 |
Meter |
5 |
Jalan Lingkungan |
9.792 |
Meter |
6 |
Jembatan Irigasi Pertanian |
10 |
Unit |
7 |
Drainase Lingkungan/Parit |
1.254 |
Meter |
8 |
Gorong-gorong |
2 |
Titik |
9 |
Box Culvert |
5 |
Titik |
10 |
Pintu Air |
5 |
Unit |
11 |
Bak Sampah Desa |
1 |
Unit |
12 |
Kebun Dea |
9 |
Hektar |
13 |
Gedung Serbaguna |
1 |
Unit |
14 |
Lapangan Sepak Bola |
2.700 |
M2 |
15 |
TPU Meritom |
935 |
M2 |
16 |
Kantor Desa |
660 |
M2 |
17 |
Lapangan Voli |
1 |
Buah |
B. |
Aset Prasarana Pendidikan |
|
|
1 |
Gedung PAUD |
0 |
|
2 |
Gedung TK |
1 |
Buah |
3 |
Gedung TPA |
4 |
Buah |
4 |
Gedung SD |
2 |
Buah |
5 |
Gedung SMP |
1 |
Buah |
6 |
PKBM |
0 |
|
C. |
Aset Prasarana Kesehatan |
|
|
1 |
Posyandu |
2 |
Buah |
2 |
Polindes |
0 |
|
3 |
Puskesmas |
0 |
|
4 |
Pusban/Pustu |
1 |
Buah |
D. |
Aset Prasarana Ekonomi |
|
|
1 |
Pasar Desa |
9 |
Lokal |
2 |
Tempat Pelelangan Ikan |
0 |
|
E. |
Kelompok Usaha Ekonomi Produktif |
|
|
1 |
Jumlah Kelompok Usaha |
6 |
Kelompok |
2 |
Toko & Warung Kelontong |
32 |
Buah |
3 |
Warung/Kedai Makanan |
19 |
Buah |
4 |
Bengkel |
5 |
Buah |
D. Sumber Daya Sosial Desa
No. |
Uraian |
Jumlah |
Satuan |
1 |
Gotong-Royong |
24 |
Kali |
2 |
Seni Adat & Budaya |
2 |
Kelompok |
3 |
LSM |
1 |
Kelompok |
4 |
Kelompok Olahraga |
2 |
Kelompok |
5 |
|
|
|